Dua Pekan Pasca Banjir Bandang dan Longsor Palembayan, Cerita Pilu dari SDN 33 Koto Alam - IDNkita.com | We Are Indonesia
arrow_upward

Dua Pekan Pasca Banjir Bandang dan Longsor Palembayan, Cerita Pilu dari SDN 33 Koto Alam

Jumat, Desember 12, 2025, 1:48 PM WIB

Jumat, 12 Desember 2025_ Dua minggu sudah berlalu sejak banjir bandang dan longsor menerjang dua perkampungan di Kenagarian Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bencana dahsyat yang terjadi pada Kamis sore, 27 November 2025 itu menyapu ratusan jiwa bersama material lumpur, kayu, dan batu besar. Duka yang mendalam kini masih terasa di banyak sudut kenagarian, termasuk di sebuah sekolah dasar yang biasanya penuh tawa: SDN 33 Koto Alam.

SEKOLAH YANG HILANG SUARANYA

SDN 33 Koto Alam—yang biasanya riuh setiap pagi oleh suara anak-anak belaja kini sunyi. Halaman sekolah dipenuhi sampah dan sisa material yang terbawa banjir. Di tiang bendera, Merah Putih berkibar setengah tiang. Tanda duka, penghormatan untuk sembilan murid terbaik yang hilang tersapu banjir bandang.


Sekolah berjumlah 96 murid itu kehilangan 9 siswanya:

2 murid kelas 1

3 murid kelas 3

1 murid kelas 4

2 murid kelas 5

1 murid kelas 6

Tiga di antaranya hingga kini belum ditemukan oleh tim SAR.

TANGIS KEPALA SEKOLAH

Bagi Kepala Sekolah, Mardia ZN, kehilangan ini begitu menghentak. Dengan suara bergetar, ia menceritakan hari-hari yang biasanya diisi sapa ceria murid-muridnya. Kini, setiap langkah memasuki pekarangan sekolah hanya disambut kesunyian.

Salah satu yang paling membekas di hatinya adalah kisah seorang murid kelas satu: Novian Aulia Putri, atau Novi.

KISAH NOVI: MULAI TERSENYUM, LALU PERGI UNTUK SELAMANYA

Novi baru tiga bulan bersekolah di SDN 33 Koto Alam. Pada awal masuk, ia sulit berbaur dan jarang berbicara dengan guru maupun teman-temannya. Kepala sekolahlah yang hampir setiap hari menemani dan membimbingnya masuk kelas.

Sepuluh hari menjelang bencana, Novi mulai berubah.

Ia tersenyum.

Ia mulai bermain dengan teman-temannya.

Ia mulai nyaman berada di sekolah.

Tetapi senyum itu kini tinggal kenangan. Novi menjadi salah satu korban banjir bandang yang tersapu aliran sungai pada sore 27 November 2025.

RAPOR TANPA NAMA

Di ruang kelas, sembilan bangku kini kosong. Di atas meja guru, sembilan rapor telah disiapkan—tanpa nama dan tanpa foto. Meski demikian, nilai dan catatan harian mereka tetap akan dituliskan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada murid-murid yang tidak lagi dapat kembali.